Dinas Pendidikan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), menetapkan siswa kelas akhir di jenjang SD dan SMP boleh melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM). Maksimal, PTM dilakukan empat kali dalam satu minggu dengan tetap menerapkan protokol kesehatan covid-19.
“Ini menjadi solusi agar anak-anak bisa tetap bisa bertemu dengan guru untuk persiapan ujian nasional di masa pandemi covid-19,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram H Lalu Fatwir Uzali di Mataram, Rabu, 3 Februari 2021.
Selama siswa kelas 6 dan 9 berada di sekolah, mereka harus tetap menerapkan protokol kesehatan covid-19 secara ketat. Gerakan 3M yakni menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak wajib dijalankan.
“Berbagai fasilitas pencegahan covid-19, seperti halnya ketika simulasi PTM juga harus tetap dilaksanakan oleh pihak sekolah termasuk memastikan suhu tubuh anak yang boleh masuk sekolah di bawah 37 derajat,” terangnya.
Fatwir mengakui, sejauh ini informasi dan regulasi terhadap pelaksanaan kegiatan ujian nasional tahun ajaran 2020/2021, belum ada. Tetapi, prinsipnya, Disdik sudah melaksanakan penguatan dan persiapan maksimal untuk siswa kelas 6 dan 9.
“Kondisi ini harus dimaklumi oleh para orang tua, karena ini juga menjadi masa-masa sulit bagi guru, dan belajar dalam jaringan (daring) bagi siswa selain kelas 6 dan 9 merupakan solusi terbaik saat ini,” katanya.
Disdik mengajak orang tua untuk membantu peran guru agar kembali mendampingi siswa untuk belajar daring, serta pembentukan mental anak-anak. Khususnya, para orang tua siswa yang bukan tingkat akhir dan belajar di rumah.
Guna mendukung kegiatan belajar daring, sambung Fatwir, pihaknya berharap pemerintah kota bisa melanjutkan kembali program wifi gratis bagi pelajar melalui lingkungan sebagai bentuk dukungan dari pemerintah.
Sumber: medcom.id